Ahmad pun mengungkapkan untuk ghurub matahari pada wilayah Banda Aceh terjadi pada pukul 18.52 WIB lama bulan di atas ufuk di Banda Aceh 23 menit. “Sehingga hasil rukyatul hilal Aceh paling cepat baru diketahui pada pukul 19.15 WIB,” katanya.
Oleh karena itu, kata Ahmad, sebagai pertimbangan kesimpulan daripada Nahdlatul Ulama rukyatul hilal adalah ibadah fardhu kifayah manakala hilal masih di atas ufuk berdasarkan minimal di dalam Nahdlatul Ulama mempertimbangkan 5 hisab kontemporer atau hakiki di luar hisab taqribi.
Kemudian, kata Ahmad, penentuan awal Ramadhan 1446 Hijriyah tetap diselenggarakan atas dasar rukyatul hilal pada hari ini Jumat tanggal 29 Sya'ban 1446 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 28 Februari 2025 masehi. Apabila hilal terlihat di Aceh maka 1 Ramadhan akan ditetapkan pada 1 Maret 2025.
“Apabila, hilal berhasil dilihat baik dengan kasat mata maupun dengan kasa teleskop, maupun dengan kasat kamera ketepatan rukyah Nahdlatul Ulama juga ditugaskan ke Aceh dan telah terdapat sumpah saksi, maka 1 Ramadan 1446 Hijriah bisa ditetapkan Sabtu 1 Maret 2025,” katanya.
“Berarti malam ini, mulai malam Sabtu namun apabila kita tidak berhasil dilihat maka 1 Ramadhan akan istikmal bulan Sya'ban, yang berarti (Ramadhan) akan mulai Ahad tanggal 2 Maret, malam akad yang akan datang kita baru memulai bulan Ramadan,” pungkas Ahmad.
(Awaludin)