Ia menyampaikan setelah pendaratan berhasil di Bandara Mozes kilangin, jenazah Elsa pun langsung dibawa ke RSUD Timika, Papua.
Adapun, saat ekspedisi pendakian, rombongan terdiri dari 10 orang termasuk penyanyi Fiersa Besari, dua korban, Indira Alaika, Furki, Saroni, Ludy Hadiyanto dan 3 Warga Negara Asing. Sementara itu, terdapat 5 guide di antaranya bernama, Nurhuda; Alvin Perdana; Arlen Kolinug; Jeni Dainga dan Ruslan.
Dua orang meninggal dunia ini diduga karena Acute Mountain Sickness (AMS). Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo bahwa kejadian bermula pada hari Rabu 26 Februari pagi waktu setempat.
“Tepat pada hari Jumat (28/02), para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan Informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit/Puncak dan ada 2 orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean,” kata Ignatius saat dikonfirmasi.
Beny menyampaikan, guide Nurhuda tiba di Basecamp sendirian dengan gejala hypothermia, dan langsung meminta bantuan ke tim di base camp karena radio off, dan Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency, seperti sleeping bag, fly sheet, air panas,radio.
“Dengan cepat, 1 orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi Basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu,” tambahnya.