Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, dalam rapat dengan Komisi XII DPR pada 27 Februari 2025, data dari Sistem Informasi Bank Sampah Nasional (SIBSN) menunjukkan bahwa hingga Februari 2025, tercatat 371 Bank Sampah Induk dan 24.893 Bank Sampah Unit dengan lebih dari 892.456 nasabah aktif yang tersebar di 447 kabupaten/kota.
Bank sampah ini berhasil mengelola sekitar 3.245 ton sampah per tahun, dengan rincian 45,3% sampah plastik, 29,7% sampah kertas, 13,2% sampah logam, 8,1% sampah kaca, dan 3,7% sampah lainnya. Dari hasil pengelolaan sampah tersebut, total nilai ekonomi yang tercipta mencapai Rp5,73 miliar per tahun.
Pengelola bank sampah di tingkat RW dapat memperoleh pendapatan tambahan antara Rp175.000 hingga Rp350.000 per bulan. Melalui implementasi program 1 RW 1 Bank Sampah secara lebih luas, Kementerian Lingkungan Hidup memproyeksikan akan terjadi peningkatan signifikan, baik dalam volume sampah yang dikelola—menjadi 15.750 ton per tahun (naik 485%)—maupun nilai ekonomi yang diproduksi, yang diperkirakan mencapai Rp27,8 miliar per tahun pada 2029.
(Arief Setyadi )