Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Seskab Teddy Naik Pangkat, KSAD: Kalau Ada Tentara yang Komplain, Saya Ingin Tahu Orangnya Siapa! 

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Rabu, 12 Maret 2025 |23:36 WIB
Seskab Teddy Naik Pangkat, KSAD: Kalau Ada Tentara yang Komplain, Saya Ingin Tahu Orangnya Siapa! 
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak buka suara polemik kenaikkan pangkat menjadi Letnan Kolonel yang diperoleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya. Ia menyebut ingin mengetahui sosok tentara yang komplain terkait hal tersebut.

Awalnya Maruli menceritakan mendengar kabar bahwa ada tentara yang lebih layak menerima kenaikkan pangkat, lantaran bertugas di Papua. Hal itu sebab penugasan Papua berkaitan dengan pertempuran.

"Ada orang lah, temennya tentara yang pernah di Papua, siapa yang pernah di Papua? Berapa orang yang pernah penugasan di Papua?" ungkap Maruli, Rabu (12/3/2025).

"Papua itu, penugasan Papua yang bertempur betul itu mungkin enggak sampai lima persen, yang lain di Papua pinggiran itu, saya tau persis," sambungnya.

Oleh karenanya, ia pun ingin mengetahui sosok anggota militer yang memberikan komplain terhadap kenaikkan pangkat Teddy. Sebab menurutnya kenaikkan pangkat merupakan kewenangan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto.

"Jadi yang ribut-ribut kalau misalkan betul ada tentara yang komplain, kenapa ini duluan (naik pangkat), dia yang bertempur (malah) enggak naik-naik, saya ingin tahu orangnya siapa. Betul ga, dia pernah bertempur, cek betul pernah perang gak dia," tegas mantan Pangkostrad itu.

 

Sebab menurutnya, mereka yang tidak pernah ikut bertempur justrulah yang paling banyak berkoar-koar. Ia kembali menegaskan kewenangan Panglima tak bisa terus-terusan diintervensi.

"Biasanya yang enggak pernah perang itu yang dia bacotnya terlalu banyak, jadi itu (kenaikkan pangkat) kewenangan Panglima TNI masa kita mau diintervensi terus," jelas Maruli.

"Kami sudah baik-baik loh, bekerja, profesional, kalau memang diputuskan seperti ini ya kami ikut, hak kami, ya kami kadang-kadang kita sudah diputuskan tidak boleh jalan ya kita ikut," tandasnya.
 

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement