Yang berbeda dengan Pararaton adalah, Tohjaya merupakan raja Kadiri bukan raja Tumapel atau Singasari. Jika benar ia melakukan kudeta disertai pembunuhan, mungkin ia melakukannya terhadap Guningbhaya, bukan terhadap Anusapati. Kiranya, Tohjaya yang hanya putra selir membunuh Guningbhaya untuk merebut tahta Kadiri.
Sebagaimana dijelaskan dalam Pararaton bahwa pengganti Tohjaya sebagai raja Tumapel sejak tahun 1250 adalah Ranggawuni bergelar Wisnuwardhana. Namun berbeda dengan Negarakretagama yang memberitakan, bahwa Wisnuwardhana naik tahta sejak 1248 menggantikan Anusapati. Lagi pula prasasti Mula Malurung telah membuktikan kalau Tohjaya adalah raja Kediri.
(Awaludin)