Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Selidiki Demo Pro-Palestina di Universitas Columbia Terkait Pelanggaran Terorisme

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 15 Maret 2025 |09:07 WIB
AS Selidiki Demo Pro-Palestina di Universitas Columbia Terkait Pelanggaran Terorisme
Mahasiswa Universitas Columbia demo tuntut Mahmoud Khalil dibebaskan (Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran undang-undang terorisme selama protes atas perang Gaza di Universitas Columbia. 

1. AS Selidiki Demo Pro-Palestina di Universitas Columbia Terkait Pelanggaran Terorisme

"Misi Presiden Donald Trump untuk mengakhiri antisemitisme di negara ini," kata Wakil Jaksa Agung AS, Todd Blanche mengenai penyelidikan tersebut, melansir Reuters, Sabtu (15/3/2025). 

Ia mengatakan ini sebagai tindakan balasan yang "sudah lama tertunda."

Para pendukung hak-hak sipil mengkritik langkah tersebut. Mereka mengatakan, para pengunjuk rasa dilindungi Amandemen Pertama Konstitusi, yang melindungi hak-hak termasuk kebebasan berbicara.

Pengumuman tersebut merupakan sinyal bahwa pemerintahan Trump tidak berniat melonggarkan tindakan kerasnya terhadap aktivis mahasiswa pro-Palestina dan kebijakan universitas yang dikatakannya memungkinkan antisemitisme berkembang di kampus. 

Pemerintahan Trump telah memberi tahu Columbia bahwa sekolah tersebut harus membuat serangkaian perubahan kebijakan sebagai prasyarat untuk memulai pembicaraan tentang pemulihan dana federal senilai 400 juta dolar AS yang ditangguhkan minggu lalu.

Tuntutan tersebut, yang dijabarkan dalam surat tertanggal Kamis, bertepatan dengan penggeledahan dua kamar asrama oleh agen federal di kampus Columbia di New York. Penggeledahan tersebut dilakukan seminggu setelah agen imigrasi menahan Mahmoud Khalil, pemimpin protes tahun lalu di Columbia. Ini merupakan upaya untuk mendeportasi Khalil yang sejauh ini telah diblokir di pengadilan federal.

Awal minggu ini, Departemen Pendidikan memperingatkan, mereka sedang menyelidiki 60 sekolah karena diduga menoleransi lingkungan yang tidak bersahabat bagi orang Yahudi. Dalam langkah terkait, pada Jumat dikatakan mereka sedang menyelidiki pengaduan 45 universitas terlibat dengan program keberagaman yang menetapkan kelayakan berdasarkan ras. Dikatakan kegiatan tersebut melanggar undang-undang hak sipil tahun 1964. 

2. Penggeledahan di Asrama 

Demonstrasi kampus yang memicu pengawasan federal dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023, dan serangan Israel yang didukung AS berikutnya terhadap Gaza, daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas. Para pengunjuk rasa menuntut dana abadi universitas ditarik dari kepentingan Israel dan agar AS mengakhiri bantuan militer kepada Israel.

Pemerintahan Trump menuduh Columbia tidak memberikan tanggapan yang memadai terhadap perkemahan selama berminggu-minggu yang didirikan para aktivis di kampus dan pendudukan singkat sebuah gedung kampus.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement