Makanya, ia kaget ketika setelah buka puasa, justru situasi dan kondisi semakin tidak terkendali. Apalagi, ia melihat ada beberapa oknum demonstran yang melemparkan bahan peledak, yang diduga sudah disiapkan.
"Entah itu bagaimana malah setelah buka puasa mereka melancarkannya (bertindak anarkis) itu kan berarti sudah ada niat yang tidak baik. Jadi ban mereka siapkan, untuk mereka bakar, lalu dimasukkan ke dalam gedung, untungnya bukan gedung yang utama, tapi gedung pos satpam," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, demonstrasi menolak pengesahan Undang-Undang TNI di Kota Malang berakhir rusuh. Massa yang sudah berunjuk rasa pukul 16.00 WIB, mulai memanas menjelang buka puasa.
Puncaknya massa mulai rusuh sekitar pukul 18.15 WIB, dengan melemparkan beberapa benda, petasan, hingga bom molotov ke area dalam gedung. Massa juga membakar dua bangunan di sisi timur yang terpisah dari bangunan utama.
Massa pun dibubarkan paksa oleh kepolisian dan TNI yang berjaga dengan menyemprotkan gas air mata. Massa pun berlarian ke kawasan timur DPRD Kota Malang atau ke arah Jalan Kahuripan dan Jalan Suropati.
(Arief Setyadi )