Baru pada dini hari 3 Februari Umar memerintahkan pasukannya mengepung perkemahan. Empat prajurit ditinggal di seberang sungai untuk mencegah lawan yang sekiranya nanti melarikan diri.
Pasukan Para Kujang ini mengepung seraya menunggu terang. Pukul 04.00, beberapa orang keluar bivak dan berjalan menuju sungai. Khawatir mereka melakukan sesuatu, empat prajurit TNI di seberang sungai menghujani tembakan.
Rentetan tembakan itu lantas diikuti puluhan prajurit yang telah mengepung perkemahan Kahar. Pagi buta itu pecah dengan baku tembak yang menggelegar. Hanya sekitar lima menit.
Dalam suasana pagi buta yang masih samar-sama tersebut tampak seseorang keluar dan berlari membawa sesuatu. Prajurit Kujang mengira barang di tangan orang tersebut granat.