Adapun gejala yang dialami para korban keracunan massal antara lain mual, muntah, panas, dan lemas.
Menurut dia Dinkes sudah mengambil sampel sisa makanan yang dihidangkan dalam acara pentas wayang kulit dalam rangka halalbihalal. Sampel makanan tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium kesehatan di Semarang.
"Kita melakukan pemeriksaan sampel. Kita mengambil sampelnya untuk dilakukan pemeriksaan labkes di Semarang. Paling cepat lima hari (hasilnya," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan keracunan massal di Desa Karangturi Gantiwarno menjadi kasus luar biasa marena jumlah korbannya banyak.
Meski demikian, pihaknya mengatakan semua langsung bisa tertangani sehingga diharapkan kasus ini segera rampung.
"Iya termasuk kasus luar biasa. Tapi Alhamdulillah karena langsung ditangani sehingga masih bisa dalam kontrol," tandas dia.
(Puteranegara Batubara)