Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Makna Simbol Surya Majapahit Berawal dari Perbedaan Keyakinan 

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 18 April 2025 |13:05 WIB
Mengenal Makna Simbol Surya Majapahit Berawal dari Perbedaan Keyakinan 
Kerajaan Majapahit (foto: dok ist)
A
A
A

Maka wujud "Surya Majapahit" disusun sesuai arah mata angin atau kosmogoni. Pemujaan Dewa Surya dalam keagamaan Majapahit tampaknya juga dijiwai oleh konsep pemujaan terhadap matahari berkembang, sebelum agama Siwa menjadi agama negara. 

Pemujaan matahari atau anggapan sebagai keturunan Dewa Matahari (Children of the adanya Sun), telah dianut dan dikembangkan oleh pendukung budaya Megalitik, seperti yang sekarang yang masih dianut oleh beberapa suku bangsa di Indonesa. Suku bangsa yang melakukan pemujaan dewa matahari di antaranya adalah suku bangsa yang berdiam di Pulau Timor, Kei, Seram, dan Pulau Sumba. 

Pada konsep itu berlaku anggapan bahwa matahari mempunyai kekuatan magis, yang senantiasa dipancarkan ke seluruh alam sekitarnya. Atas dasar konsep tersebut, arah matahari terbit juga dianggap mempunyai potensi yang besar dan sebagai sumber kehidupan.

Sementara arah matahari terbenam dianggap sebagai arah kematian atau berkurangnya kekuatan. Ungkapan konsep kepercayaan itu dinyatakan dalam menentukan orientasi dalam penguburan mayat. Orientasi mayat diarahkan ke timur - barat atau barat-timur, sesuai dengan anggapan bahwa kedua arah tersebut merupakan arah magis.

Penempatan mayat dengan kepala di timur adalah refleksi dari anggapan bahwa arah timur merupakan tempat asal nenek moyang. Dengan demikian penguburan dengan kepala di timur dimaksudkan agar arwah orang yang meninggal dapat kembali ke tempat asal. Sedangkan penguburan dengan kepala di barat sesuai dengan anggapan bahwa barat adalah arah kematian.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement