"Ini adalah aturan bagi mereka yang menghadiri pemakaman Paus, sesuai dengan manual protokol yang ditetapkan dengan baik yang juga menentukan pengaturan tempat duduk bagi pejabat tinggi dan kepala negara."
Sebaliknya, Ibu Negara Melania Trump mematuhi norma-norma yang diharapkan, mengenakan gaun hitam lengan panjang dan kerudung mantilla hitam tradisional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan busana serba hitam tanpa dasi saat upacara tersebut.
Kontroversi mengenai pakaian muncul hanya dua bulan setelah Zelensky dikritik dan disebut tidak sopan oleh seorang reporter di Gedung Putih karena tidak mengenakan jas selama kunjungannya ke Ruang Oval, dengan laporan yang menunjukkan bahwa Trump merasa terganggu dengan pilihan pakaian Zelensky.
Lebih lanjut, hal tersebut menambah perdebatan karena tempat duduk Trump saat pemakaman melanggar protokol Vatikan yang telah ditetapkan. Secara tradisional, bangsawan Katolik duduk di barisan depan, diikuti oleh bangsawan non-Katolik dan kemudian kepala negara dalam urutan abjad. Namun, Trump diberi tempat duduk di baris depan bersama Zelensky, sebuah penyimpangan mencolok dari norma.
Penyimpangan gaya berpakaian dan protokol yang dilakukan Trump ini kontras dengan kepatuhan yang ditunjukkan oleh pejabat tinggi lainnya dan mungkin menjadi titik fokus liputan media seputar pemakaman Paus Fransiskus.
Pemakaman Paus Fransiskus sendiri berlangsung secara khidmat dan sederhana, dihadiri sekira 250 ribu orang, menurut laporan Vatikan. Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, alih-alih di Basilika Santo Petrus seperti para Paus pendahulunya.
(Rahman Asmardika)