SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyerukan untuk mempercepat mempersenjatai angkatan laut negaranya dengan senjata nuklir, demikian dilaporkan kantor berita KCNA pada Rabu, (30/4/2025).
Kim membuat pernyataan itu saat menghadiri uji coba sistem persenjataan kapal perusak multimisi DPRK, Choe Hyon. Setelah menyaksikan demonstrasi tersebut, ia dikatakan telah mencatat bahwa daya tembak kapal perang tersebut masih mengandalkan persenjataan konvensional dan “tidak dapat disebut sebagai sarana pertahanan maritim yang andal.”
"Sudah saatnya untuk membuat pilihan yang bertanggung jawab untuk mempercepat nuklirisasi Angkatan Laut guna mempertahankan negara dan kedaulatan maritimnya dari ancaman yang ada dan di masa mendatang," demikian diumumkan Kim, sebagaimana dilansir RT.
Sekutu Korea Utara, Rusia telah berjanji akan membantu melindungi negara itu jika ada ancaman semacam itu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan awal minggu ini bahwa perjanjian pertahanan antara Moskow dan Pyongyang masih “berlaku.” Kesepakatan itu mewajibkan kedua pihak untuk memberikan bantuan militer segera satu sama lain jika diperlukan.
Perjanjian kemitraan ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim pada Juni 2024, setelah itu pasukan Korea Utara secara resmi bergabung dengan operasi militer Moskow yang bertujuan untuk memukul mundur serangan Ukraina ke Wilayah Kursk Rusia.
Putin sejak saat itu menyampaikan rasa terima kasih kepada tentara Korea Utara yang berperan dalam perang di wilayah tersebut.
(Rahman Asmardika)