Legislator PKS ini mengatakan, upaya konferensi Go Green yang dicanangkan DPR RI mendapatkan respons positif dari delegasi sidang PUIC. Menurutnya, banyak peserta sidang yang juga merasa senang karena bisa mendapatkan pengalaman kuliner baru dengan cita rasa khas Indonesia secara otentik.
"Kemarin saya bertemu dengan delegasi Turki, dari China, ketemu juga dari Iran. Ketiganya bilang, ini rasanya unik, tetapi enak. Kayak rempeyek sama potato chips, semua prodak UMKM, kita ingin UMKM kita diberi panggung di tempat forum internasional," ungkapnya.
Mardani menambahkan, UMKM yang terlibat dalam penyediaan snack selama konferensi ke-19, PUIC, sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek. Meski skalanya masih terbatas, kualitas produk dijaga dengan ketat.
"Mudah-mudahan dengan kita promosikan makanan nusantara, ini sekaligus bisa punya dampak positif buat pariwisata Indonesia. Kayak ubi Cilembu ini kan termasuk ubi spesial, rasa manisnya luar biasa padahal nggak pakai gula ya. Banyak delegasi dari luar negeri yang tertarik dan penasaran,” papar Mardani.
“Ini juga menjadi bagian dari diplomasi kuliner Indonesia, sambil memberdayakan dan mempromosikan UMKM kita agar semakin maju. Apalagi, dikemas dan disajikan secara estetis dan ramah lingkungan. Banyak tujuan positif tercapai,” katanya.
Diplomasi kuliner Indonesia tak hanya disajikan dalam bentuk snack, tapi juga pada sajian makan seperti lunch dan dinner untuk para delegasi. DPR sebagai tuan rumah menyajikan menu makanan seperti rawon, sate madura, emping, hingga es teler.
(Arief Setyadi )