Ia menerangkan, surat keterangan tersebut sudah diuji laboratoris Puslabfor dengan hasil identik dengan pembanding. Lalu, adanya skripsi berjudul Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada pemakaian akhir di Kotamadya Surakarta yang ditulis Jokowi dengan nomor induk mahasiswa 1681.
"Atas skripsi tersebut telah diuji puslafor dengan pembanding skripsi rekan-rekan senior dan junior Bapak Joko Widodo yang hasilnya sebagai berikut. Dalam hal skripsi milik Bapak Jokowi setelah dilakukan penelitian dari bab 1 sampai dengan terakhir oleh puslafor, mesin ketik yang digunakan adalah tipe pika," ujarnya.
Ia menjabarkan, berkaitan lembar pengesahan skripsi tersebut dibuat dengan handpress, letterpress sehingga apabila diraba tulisannya rata, tidak rata atau cekung. Uji lapor menunjunkkan persesuaian dengan keterangan dari pemilik percetakan saat itu, sehingga terjawab tidak ada proses cetak menggunakan alat lain selain mesin ketik dan alat cetak handpress atau letterpress.
Djuhandhani menambahkan, polisi mendapatkan dokumen asli ijazah sarjana kehutanan nomor 1120 atas nama Jokowi dengan NIM 1681KT Fakultas Kehutanan UKM pada tanggal 5 November 1985. Ijazah tersebut telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari tiga rekannya pada masa menempuh perkulian di Fakultas Kehutanan UGM.
"Meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan, pulangi tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," katanya.
(Arief Setyadi )