JAKARTA - Dulu, Marselinus hanya dikenal sebagai tukang cat mobil di sebuah bengkel sederhana di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kini, lelaki berusia 50 tahun ini dikenal luas sebagai “Bapak Bioflok”, julukan warga untuk legislator Partai Perindo yang merintis program budidaya ikan sistem bioflok di pekarangan rumah warga ini.
Lewat pendekatan yang membumi dan program yang menyentuh kebutuhan nyata, dia berhasil menembus DPRD Provinsi Sulteng tanpa melakukan praktik money politics.
Sejak menjadi anggota DPRD Kota Palu periode 2019-2024, politisi yang juga menjabat Ketua DPD Partai Perindo Kota Palu ini konsisten menggulirkan program kolam bioflok ke rumah-rumah warga.
“Memelihara ikan 4-5 bulan sudah menghasilkan. Air dari kolam bisa dipakai menyirami tanaman, tanamannya subur karena kotoran ikan menjadi pupuk,” ungkapnya saat bertandang ke kantor DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro 29, Menteng, Jakarta, Selasa (27/5/2025). 
Ia juga berdiskusi dengan Wakil Ketua Umum I DPP Partai Perindo Sortaman Saragih. Program yang dimulai pada 2020 ini mendapat sambutan luar biasa. Warga tak hanya dibantu fisiknya seperti pembuatan kolam, benih dan pakan, tetapi juga didampingi hingga masa panen. 
“Kami latih dari awal sampai panen, termasuk pemasarannya. Kalau ada masalah, tinggal lapor via WhatsApp. Kami punya tim yang turun langsung,” kata dia yang pada Pileg 2024 lalu berkontestasi di Dapil Kota Palu.
Setidaknya 1.000 kolam bioflok telah dibangun selama hampir lima tahun. Program ini pula yang menjadi andalan kampanyenya saat naik ke DPRD Provinsi Sulteng. “Saya tidak pernah mengeluarkan uang 1 persen pun untuk dibagi-bagi ke masyarakat, tetapi melalui program ini masyarakat masih percaya saya. Akhirnya saya naik tingkat ke tingkat provinsi,” tuturnya.
Tak berhenti dengan budidaya ikan sistem bioflok, anggota Komisi IV DPRD Sulteng ini kini mengembangkan peternakan ayam petelur dengan sistem modern. Kandang mungil berkapasitas 24 ekor ayam, cukup ditempatkan di halaman rumah tanpa menganggu lingkungan tetangga.
“Ayam, pakan dan kandangnya kami siapkan. Setelah tujuh bulan, sudah produksi, bisa berpenghasilan tetap,” terangnya.
Marselinus menyebut program-program tersebut sebagai bentuk nyata fungsi legislatif. Bukan sekadar mengawasi atau mengesahkan anggaran, tetapi harus menyampaikan pokok pikiran rakyat dalam bentuk program nyata.
“Jangan cuma buka jendela mobil saat kampanye saja. Setelah terpilih, jendelanya ditutup,” ucapnya.
Dengan pengalaman di bengkel cat dan body mobil selama 20 tahun, dia mengaku paham betul lika-liku ekonomi rakyat kecil. Tak heran jika programnya selalu berangkat dari kebutuhan warga.
“Sebagai anggota DPRD harus betul-betul turun ke lapangan. Menanyakan kepada masyarakat, apa sih yang mereka inginkan. Nah, di situlah akan muncul ide-ide program dari masyarakat, karena setiap daerah itu pasti berbeda-beda,” kata Marselinus menyemangati para wakil rakyat lainnya agar terus berinteraksi dengan publik.
Kini, dia tengah mendorong sinergi dengan Pemkot Palu dan perusahaan swasta. Targetnya, Kota Palu bisa menjadi penyangga pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Optimisme itu muncul saat dirinya berkunjung ke salah satu perusahaan tambang di Morowali yang membutuhkan 10 ton ikan air tawar per hari untuk konsumsi 70 ribu karyawannya.
“Itu baru satu bahan pokok, belum lagi telur, sayuran, beras. Saya rasa ini harus betul-betul kita genjot. Apalagi program Presiden kita ketahanan pangan,” ujarnya.
Marselinus juga berharap, keberhasilan programnya tersebut bisa menginspirasi anggota-anggota legislatif Partai Perindo lainnya di seluruh Indonesia. “Kalau kita mau berkelanjutan, kita harus menyentuh apa yang dibutuhkan masyarakat terutama masalah kesejahteraan. Dengan adanya bantuan yang kita berikan kepada masyarakat lantas menyentuh mereka, secara otomatis mereka akan percaya dan memilih kita,” ujarnya.
Kiprah Marselinus ini diapresiasi langsung oleh Waketum I DPP Partai Perindo Sortaman Saragih saat berdialog. Menurutnya, aksi nyata dari program bioflok yang akan dilanjutkan peternakan ayam petelur sangat kreatif dan efektif mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
"Apalagi dengan program bioflok ini, Pak Marselinus bisa menjadi anggota DPRD tanpa money politics karena masyarakat memang mendapatkan manfaat dan dampak langsung," ujarnya.
Pesannya kepada seluruh aleg partai yang juga dikenal sebagai Partai Kita ini, "Program seperti bioflok, peternakan ayam atau lainnya ini dapat diduplikasi oleh anggota legislatif Partai Perindo lainnya. Bentuknya bisa disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah, dan juga sejalan dengan kebutuhan warga setempat," ujarnya.
Terlebih, Marselinus sendiri sudah menyatakan kesiapannya jika ada anggota DPRD dari Partai yang dipimpin Angela Tanoesoedibjo ini, atau pengurus dari daerah lain untuk berkonsultasi. Sortaman juga mendukung upayanya yang terus bersinergi, kolaborasi dan menjalin komunikasi dengan pemerintah kota/kabupaten hingga provinsi. Sehingga, program-program yang diinisiasinya bisa diterapkan lebih luas.
(Arief Setyadi )