Ia menyebut pula bahwa strategi komunikasi dan narasi publik menjadi penting. Kearifan lokal, toleransi dan semangat gotong royong harus tampil sebagai wajah utama masyarakat Maluku.
“Kita perlu tampilkan semangat kolaboratif dari tanah Maluku. Budaya bukan hanya tontonan, tapi juga jadi tuntunan serta kekuatan sosial untuk menopang ekonomi,” katanya.
Dalam ranah sosial-politik, Dody melihat peluang besar bagi kader Partai Perindo untuk menjadi motor pembangunan.
“Anggota DPRD dari Partai Perindo dan para pengurus DPW hingga DPD di Maluku dan Maluku Utara, saya dorong aktif menyerap aspirasi dan memperjuangkannya secara konkret. Banyak pula peluang munculnya ide-ide inovatif dari ajang interaksi dengan warga,” katanya.
Dody juga mendorong kader partai yang dipimpin Ketua Umum Angela Tanoesoedibjo ini untuk menjalin relasi baik dengan pemda, tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan. Sinergi antar elemen lokal dianggap kunci menciptakan iklim pembangunan yang inklusif.