JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan alasan tak kunjung melakukan pemanggilan terhadap eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Diketahui, Ridwan Kamil dipanggil untuk klarifikasi usai kediamannya digeledah tim penyidik Lembaga Antirasuah terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB).
"Karena memang keterbatasan sumber daya penyidik yang sekarang ini sedang banyak sekolah juga ke luar, sehingga membagi-bagi pekerjaan," kata Plh. Direktur Penyidikan KPK, Budi Sukmo Wibowo saat konferensi pers yang dikutip, Senin (9/6/2025).
Kendati begitu, Budi menegaskan pihaknya segera akan melayangkan undangan terhadap yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi. Namun, ia tidak menyebutkan secara detail kapan hal itu dilakukan.
"Insya Allah secepatnya, seperti apa yang saya sampaikan kemarin, akan segera dilaksanakan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang terkait dengan kasus BJB," ujarnya.
Sekedar informasi, dalam kasus ini KPK telah menetapkan lima sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan iklan di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau yang lebih dikenal dengan Bank BJB.
Kelima tersangka itu adalah eks Dirut BJB Yuddy Renaldi (YR), pimpinan divisi corporate secretary BJB Widi Hartoto (WH), Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendrik (S), dan Sophan Jaya Kusuma (SJK) yang merupakan dari pihak swasta.
"Pada Tanggal 27 Februari 2025 KPK menerbitkan lima Surat Perintah Penyidikan dengan tersangka YR, WH, IAD, S, dan SJK," kata Plh Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo, Kamis 13 Maret 2025.
(Angkasa Yudhistira)