Iran tak hanya mengandalkan rudal konvensional, tetapi juga menggunakan rudal balistik berpemandu seperti Haj Qassem dan Qassem Bassir yang dilengkapi teknologi MaRV, memungkinkan manuver tajam di akhir lintasan. Rudal hipersonik Fattah-1 juga diduga digunakan, melaju hingga Mach 13–15. Kecepatan tinggi dan kemampuan manuver ini membuat sistem Iron Dome kesulitan mendeteksi dan mencegat, karena waktu respons sangat terbatas.
Iron Dome sejatinya tidak dibuat untuk menangkal rudal balistik atau misil jarak menengah. Sistem ini lebih efektif terhadap ancaman roket jarak pendek seperti Qassam atau Katyusha. Rudal seperti Haj Qassem yang mampu menjangkau hingga 1.200 km berada di luar jangkauan operasional Iron Dome.
Untuk menghadapi rudal jarak menengah, Israel biasanya mengandalkan sistem lain seperti David’s Sling, Arrow 2, Arrow 3, hingga sistem THAAD milik AS. Namun, sistem-sistem ini kemungkinan belum aktif sepenuhnya atau terlalu lambat merespons serangan mendadak dari Iran.
(Angkasa Yudhistira)