"Pastikan bahwa suara sirene alarm tidak akan mati bahkan sedetik pun," katanya, seraya menambahkan bahwa para Zionis sekarang harus memilih antara kematian bertahap di tempat perlindungan atau melarikan diri dari wilayah yang diduduki sesegera mungkin.
Iran menegaskan, agresi Israel tidak beralasan di Negeri Para Mullah (julukan Iran) membuat Teheran tidak punya pilihan selain membela bangsa dan keamanan negara engan membalas para zionis.
Teheran memastikan pusat intelijen militer Israel merupakan target utama serangan gelombang rudal mereka. Roket-roket balistik ditujukan ke markas Komando dan Intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF C4I), serta fasilitas intelijen militer di Taman Teknologi Gav-Yam di Beersheba.
Area tersebut terletak di dekat Pusat Medis Soroka, salah satu rumah sakit terbesar di Israel selatan. Sumber-sumber militer mengakui bahwa rumah sakit tersebut mengalami kerusakan kecil akibat gelombang kejut ledakan, tetapi menekankan bahwa "infrastruktur militer merupakan target yang tepat dan langsung."
Sementara itu Israel mengklaim serangan Iran pada Kamis pagi menghantam langsung rumah sakit utama di Israel bagian selatan, Pusat Medis Soroka, dan dua serangan lainnya di kota-kota besar Holon dan Ramat Gan yang melukai puluhan orang, termasuk enam orang dalam kondisi serius.
Times of Israel memberitakan, layanan darurat Magen David Adom menyebut seorang pria berusia 80 tahun dan dua wanita berusia 70-an termasuk di antara enam orang yang terluka parah. Dua orang mengalami luka sedang, dan sedikitnya 42 orang lainnya mengalami luka ringan akibat gelombang kejut dan pecahan peluru di berbagai lokasi serangan.
Laporan Aljazeera menyatakan, sedikitnya 137 orang terluka akibat serangan balasan Iran. Mereka segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
(Zen Teguh)