Gaya kepemimpinannya dinilai berbeda dari pendahulunya. Qaani dianggap kurang karismatik, lebih teknokratis, jarang tampil di hadapan publik, dan tidak fasih berbahasa Arab. Meski demikian, di bawah arahannya, Pasukan Quds tetap menjalankan perannya secara aktif dalam mendukung kelompok-kelompok proksi Iran di kawasan Timur Tengah.
(Awaludin)