Ia menjelaskan, insiden pengeroyokan itu disebabkan kesalahpahaman yang belum diketahui penyebabnya. Sebab, pelaku mayoritas merupakan jupang, sedangkan korban yang berstatus perwira TNI AL aktif itu juga sedang ada di dalam terminal.
"Bukan antara ojol dan jupang, kalau kronologi persisnya kami belum tahu, berawal dari cekcok, kami masih dalami penyebabnya, takutnya ada yang memperkeruh suasana," tukasnya.
Insiden pengeroyokan perwira TNI AL aktif oleh sejumlah jupang terekam kamera ponsel salah satu orang di lokasi kejadian dan viral beredar di media sosial. Terlihat korban mengalami luka parah di kepala hingga darahnya berceceran di depan jalur keberangkatan bus Patas jurusan Surabaya. Insiden ini berusaha dilerai oleh beberapa orang lainnya, hingga akhirnya korban dievakuasi petugas terminal sekitar ruang tunggu.
(Arief Setyadi )