Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Jenderal Adhi Makayasa Jadi Kapolri, Nomor 1 Penumpas Raja Judi

Zen Teguh , Jurnalis-Rabu, 02 Juli 2025 |13:52 WIB
3 Jenderal Adhi Makayasa Jadi Kapolri, Nomor 1 Penumpas Raja Judi
Dari kiri ke kanan: Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti, Jenderal Pol (Purn) Sutanto, dan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian. (Foto: Polri/Istimewa)
A
A
A

JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memeringati Hari Bhayangkara ke-79 pada Selasa, 1 Juli 2025. Dalam sejarah kepolisian Indonesia, baru tiga jenderal peraih lencana Adhi Makayasa sukses menjadi kapolri.

Adhi Makayasa merupakan penghargaan bagi lulusan terbaik akademi setiap matra TNI (Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara) dan Polri (Akademi Kepolisian atau Akpol). Penghargaan ini diberikan kepada taruna/taruni yang menunjukkan prestasi terbaik dalam tiga aspek: akademis, jasmani, dan kepribadian. 

Umumnya peraih Adhi Makayasa memiliki karier cemerlang. Selain mulus dalam jenjang kepangkatan, mereka juga kerap menduduki jabatan-jabatan strategis, baik di dalam maupun luar struktur organisasi. 

Kendati demikian, tidak semua alumnus penyandang gelar Adhi Makayasa dapat menembus puncak komando tertinggi. Khusus di Polri, tercatat tiga jenderal yang sukses menjadi orang nomor satu Korps Bhayangkara alias kapolri. Siapa?

Pertama Jenderal Pol (Purn) Sutanto. “Jenderal Polisi Sutanto menjabat 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008,” tulis laman resmi Polri, dikutip Rabu (2/7/2025). Setelah itu terdapat Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti dan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.

Daftar 3 Kapolri Lulusan Adhi Makayasa:

1. Jenderal Pol (Purn) Sutanto

Lulusan terbaik Akpol 1973 ini merupakan kapolri ke-18 yang menjabat pada periode 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008. Rekam jejaknya sebagai polisi terbilang gemilang. Diawali dari Pamapta, berturut-turut naik sampai jadi kapolres, kapolda hingga bintang 3 saat dipromosikan sebagai Kalakhar BNN pada 2005.

Sosok dan kepemimpinannya yang menonjol membuat Sutanto santer dikabarkan bakal menjadi kapolri saat Jenderal Pol Dai Bachtiar memasuki masa pensiun. Prediksi tersebut tak keliru. Polisi kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah ini dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jadi kapolri dan resmi menjadi jenderal bintang empat.

 

Selama bertugas Sutanto dikenal sangat tegas menumpas segala bentuk kriminalitas terutama perjudian. Ketika menjabat kapolda Sumut, misalnya, Tanto begitu ganas menggulung semua bandar judi. Sepak-terjang tanpa kompromi itu bahkan membuat raja judi di wilayah itu tak berkutik. Hal sama diterapkan ketika dia menjabat kapolri.

“Dia (Sutanto) menginstruksikan seluruh kapolda memberantas judi, dan hasilnya harus bisa dilihat dalam waktu seminggu. Jika gagal, kapolda akan dicopot,” kata Nengah Bawa dalam buku Ajeg Bali: Gerakan, Identitas Kultural dan Modernisasi.

2. Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti

Lulusan Adhi Makayasa Akpol 1982 ini merupakan kapolri ke-22 atau menjabat periode 17 April 2015 sampai dengan 14 Juli 2016. Seperti Sutanto, Badrodin juga berpengalaman sebagai reserse.

Kariernya dimulai Danton Sabhara Ditsamapta Polda Metro Jaya. Setelah itu bermacam penugasan melekat di pundaknya seperti Kapoltabes Medan, Dirreskrim Polda Jatim, hingga Kapolwiltabes Semarang Polda Jateng. 

Polisi kelahiran Jember, Jawa Timur ini tercatat empat kali menjadi orang nomor satu di polda, mulai Kapolda Banten (2004), Kapolda Sulteng (2006), Kapolda Sumut (2009) dan Kapolda Jatim (2010). Badrodin menembus bintang tiga saat dipromosikan sebagai wakapolri pada 2014-2015. Presiden ke-7 RI Joko Widodo lantas memercayainya sebagai kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman.

 

3. Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian

Lulusan terbaik Akpol 1987 ini menjabat kapolri pada rentang waktu 13 Juli 2016 hingga 22 Oktober 2019. Rekam jejaknya terbilang sangat cemerlang. Saat berpangkat AKBP, Tito memimpin tim Densus 88 yang melumpuhkan buron teroris paling dicari: Dr Azahari.

Tito bersama koleganya seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Golose da Rycko Amelza Dahniel menyergap Azahari di Songgoriti, Kota Batu pada 9 November 2005. Keberhasilan itu membuatnya menerima kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Pol Sutarman.

Karier Tito terus meroket. Jabatan teritorial level bintang dua yang pernah disandangnya antara lain Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Nama Tito mulai santer disebut sebagai calon kapolri ketika pada 14 Maret 2016 dia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Tito akhirnya dipercaya Presiden Jokowi sebagai kapolri, menggantikan Badrodin Haiti. Usai pensiun, polisi kelahiran Palembang ini tetap jadi orang kepercayaan Jokowi. Dia diplot sebagai menteri dalam negeri pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. 

(Zen Teguh)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement