Seluruh pasukan berada di bawah komando Hulujurit, dan dikenal memiliki kedisiplinan serta kekompakan tinggi.
Meski pada masa Sri Baduga Maharaja sendiri tidak tercatat banyak terjadi peperangan, ketangguhan pasukan Pajajaran membuat kerajaan disegani oleh banyak penguasa di Nusantara. Hal ini terbukti saat masa kepemimpinan Prabu Surawisesa, putra Prabu Siliwangi, yang melakukan 15 kali serangan dalam upaya mempertahankan wilayah Pajajaran, sebagaimana tertulis dalam Carita Parahiyangan.
(Awaludin)