Preah Vihear diberikan kepada Kamboja oleh Mahkamah Internasional pada tahun 1962, tetapi situasi memburuk pada 2008 setelah Kamboja berupaya mendaftarkannya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pertikaian selama beberapa tahun mengakibatkan setidaknya belasan kematian.
Kamboja mengatakan pada bulan Juni bahwa mereka telah meminta Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan perselisihannya dengan Thailand. Bangkok mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengakui yurisdiksi pengadilan tersebut dan lebih memilih pendekatan bilateral.
(Rahman Asmardika)