“Kami berharap kepada seluruh mahasantri untuk tidak absen dalam kegiatan tersebut. Begitu pula, apa bila ada rekanan mahasantri dari perguruan tinggi lain yang belum tergabung BEM Pesantren, boleh untuk diajak dan disampaikan ke pengurus nasional untuk melakukan proses pendataan,” tutupnya.
Muktamar ke-V ini bukan hanya simbol kebangkitan mahasantri, tetapi juga panggilan bagi generasi muda Islam untuk tampil di garis depan pembangunan bangsa. Mahasantri kini tak hanya bicara tentang kitab dan kajian, tetapi juga tentang masa depan Indonesia yang adil, cerdas, dan beradab.
(Fahmi Firdaus )