Sebelumnya, Kepolisian dan Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales mencoba membatalkan izin penggunaan Jembatan Sydney sebagai lokasi aksi, dengan alasan keselamatan dan potensi gangguan lalu lintas. Namun, Mahkamah Agung negara bagian memutuskan pada Sabtu (2/8) bahwa pawai tetap boleh dilaksanakan.
“Lebih dari seribu personel dikerahkan. Kerumunan besar sempat menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya desak-desakan,” ujar Penjabat Wakil Komisaris Polisi Peter McKenna dalam konferensi pers. “Tidak ada yang terluka, tapi saya tak ingin harus mengatur hal semacam ini setiap hari Minggu dengan waktu yang singkat.”
Aksi serupa juga digelar di Melbourne pada hari yang sama.
Tekanan diplomatik terhadap Israel kian meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah Prancis dan Kanada menyatakan siap mengakui negara Palestina, sementara Inggris menyampaikan akan mengikuti langkah serupa jika Israel tidak segera menyepakati gencatan senjata dan memperbaiki kondisi kemanusiaan.
(Awaludin)