Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demam Emas di Raqqa, Warga Berbondong-bondong Gali Dasar Sungai Efrat

Awaludin , Jurnalis-Rabu, 06 Agustus 2025 |21:00 WIB
Demam Emas di Raqqa, Warga Berbondong-bondong Gali Dasar Sungai Efrat
Warga Desa Raqqa Berbondong-bondong Gali Dasar Sungai Efrat (foto: Dok Shafaq News)
A
A
A

JAKARTA - Suasana di pedesaan Raqqa saat ini mengingatkan pada demam emas abad lalu. Puluhan penduduk berkumpul di tepi Sungai Efrat dengan penuh semangat, menggali tanah yang baru saja tersingkap akibat penyusutan air sungai. Gundukan tanah berkilauan di dasar sungai memicu harapan besar akan temuan emas mentah, memicu aktivitas penambangan spontan yang terus membesar sejak dua hari terakhir.

Apa yang awalnya hanya rasa ingin tahu kini berubah menjadi penggalian terorganisir secara mandiri. Tenda-tenda perkemahan darurat bermunculan di sepanjang tepi sungai, dengan para penambang yang bekerja tanpa henti menggunakan peralatan sederhana. Aktivitas ini juga menggerakkan ekonomi mikro lokal, di mana harga peralatan penambang bekas melonjak dan para calo informal bermunculan untuk memenuhi permintaan.

Meski antusiasme tinggi, daerah ini masih tanpa pengawasan resmi atau aturan keselamatan. Tidak ada intervensi pemerintah maupun otoritas setempat, sementara potensi risiko lingkungan dan keselamatan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penggali.

Insinyur geologi, Khaled al-Shammari mengingatkan agar para warga berhati-hati, karena tanah berkilauan di sepanjang Sungai Efrat memang bisa mengandung mineral, namun tidak cukup bukti untuk memastikan keberadaan emas tanpa analisis geologi yang detail.

"Hanya penelitian ilmiah yang dapat memastikan apakah ada kandungan emas atau mineral berharga lainnya," ujar Khaled al-Shammari, seperti dilansir dari Shafaq News, Rabu (6/8/2025).

 

Meski demikian, ketidakpastian ilmiah tidak mengurangi semangat masyarakat. Peristiwa ini juga membangkitkan diskusi spiritual. Hadis Nabi Muhammad yang menyebutkan bahwa "Hari Kiamat tidak akan tiba hingga Sungai Efrat menyingkap gunung emas, yang akan diperebutkan manusia" kembali ramai diperbincangkan. 

Ulama Asaad al-Hamdani menegaskan, bahwa hadis tersebut memang autentik dalam tradisi Sunni, tetapi memperingatkan agar masyarakat tidak langsung menghubungkan kejadian ini dengan tanda-tanda kiamat tanpa pemahaman ilmiah yang matang.

Sungai Efrat, yang mengalir melintasi Turki, Suriah, dan Irak, merupakan sumber kehidupan sejak zaman kuno, menopang pertanian dan perdagangan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penurunan permukaan air sungai telah menimbulkan kekhawatiran dan konflik mengenai hak pengelolaan air serta dampak bendungan di wilayah hulu.

Apakah benar Sungai Efrat menyimpan harta karun emas masih menunggu jawaban ilmiah, namun semangat dan harapan terus menggerakkan tangan-tangan penggali menggali tanah yang semakin kering di bawah sinar mentari Raqqa.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement