Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemberontakan Ranggalawe: Konflik Loyalitas di Awal Berdirinya Majapahit

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 07 Agustus 2025 |05:45 WIB
Pemberontakan Ranggalawe: Konflik Loyalitas di Awal Berdirinya Majapahit
Perang kerajaan (foto: wikipedia)
A
A
A

PASUKAN Kerajaan Majapahit kalah dalam pertempuran melawan Ranggalawe yang berada di Tuban. Ranggalawe memberontak terhadap Kerajaan Majapahit karena merasa tidak puas dengan keputusan Raden Wijaya. Ia merasa dicampakkan oleh sang raja saat pengangkatan pejabat penting.

Menurut pandangan Ranggalawe, seharusnya Lembu Sora yang menjabat sebagai Patih, bukan Nambi. Hal ini karena pengabdian Lembu Sora kepada Dyah Wijaya dianggap lebih besar dibandingkan Nambi. Namun, Raden Wijaya tetap pada pendiriannya, sehingga membuat Ranggalawe kecewa dan kembali ke Tuban.

Beberapa hari setelah kepergian Ranggalawe dari Majapahit, Halayuda (dalam Kakawin Nagarakertagama) atau Mahapati (dalam Serat Pararaton) menghasut Nambi, dengan menyatakan bahwa Ranggalawe tengah merencanakan pemberontakan. Mendengar hal tersebut, Dyah Wijaya memerintahkan Nambi, Lembu Sora, Mahisa Nabrang, serta pasukan Majapahit untuk pergi ke Tuban dan menangkap Ranggalawe, penguasa Tuban.

Singkat cerita, terjadilah pertempuran antara pasukan Ranggalawe dan Majapahit. Dikutip dari buku Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita, pasukan Ranggalawe yang sudah terbentuk saat itu meninggalkan Tuban. Ketika mereka hendak menyeberangi Sungai Tambak Beras, air sungai sedang pasang.

 

Akhirnya, pasukan Ranggalawe dapat dikejar oleh pasukan Majapahit di bawah komando Nambi. Pasukan Ranggalawe dipukul mundur. Pada hari berikutnya, pasukan Majapahit menyeberangi Sungai Tambak Beras untuk menuju Tuban.

Melihat situasi tersebut, Mantri Gagarangan dan Tambak Baya melapor kepada Ranggalawe. Dengan amarah yang membara, Ranggalawe memerintahkan pasukannya untuk menghadapi pasukan Majapahit.

Di medan laga, Ranggalawe yang menunggang kuda Mega Lamat bertempur melawan Nambi yang menunggang kuda Brahma Cikur. Pertempuran keduanya berlangsung sangat dahsyat.

Pada akhirnya, kuda Brahma Cikur berhasil ditikam oleh Ranggalawe. Namun, Nambi berhasil mengelak dan melarikan diri ke arah selatan. Bersama pasukannya, Ranggalawe melakukan pengejaran hingga ke Sungai Tambak Beras. Dalam pertempuran ini, pasukan Raden Wijaya dan panji Majapahit mengalami kekalahan.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement