Bahkan di area yang dilindungi Beijing, seperti sektor semikonduktor, perusahaan-perusahaan mengalami kolaps akibat beban utang dan hilangnya permintaan.
Data PMI terbaru, penutupan perusahaan ternama, dan pencabutan pendaftaran di Guangzhou mengindikasikan sektor swasta China tengah menghadapi kesulitan serius.
Keinginan rezim memproyeksikan stabilitas menyoroti ketidaksiapan untuk mengakui tantangan yang ada.
Bagi ekonomi global, implikasinya signifikan. Keruntuhan industri China mengancam rantai pasokan, meningkatkan ketidakpastian pasar internasional, dan memperlihatkan rapuhnya ekonomi yang selama ini dianggap terlalu besar untuk gagal.
Bagi China sendiri, keruntuhan ini berdampak ekonomi, sosial, politik, dan eksistensial.
Pabrik-pabrik tutup, pesanan menurun, dan pekerja kehilangan pekerjaan. Ilusi pertumbuhan yang digaungkan PKC tidak mampu menutupi realitas suram kontraksi di pusat manufakturnya. Delta Sungai Mutiara yang dulu jadi mesin kebangkitan kini menjadi simbol kemunduran.
(Rahman Asmardika)