Sukamta menilai langkah ini sejalan dengan kebutuhan strategis nasional, khususnya dalam merespons dinamika keamanan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk konflik di Laut Cina Selatan dan rivalitas Amerika Serikat–China.
“Indonesia harus segera memperkuat daya tangkal nasional melalui pertahanan siber yang terintegrasi dengan sistem pertahanan modern. Tantangan di era multipolar bukan hanya serangan konvensional, tetapi juga ancaman di ruang cyber yang bisa melemahkan kedaulatan bangsa,” tegas Sukamta.
Ia menilai langkah Presiden Prabowo sudah tepat. Sukamta juga menekankan perlunya diplomasi pertahanan yang cerdas dan seimbang, tetap mengedepankan prinsip kemandirian nasional.
“Langkah strategis pemerintah adalah segera menyusun Grand Design Pertahanan 2045 yang mencakup empat dimensi utama: pangan, energi, cyber, dan maritim,” tutur legislator yang meraih gelar doktor di Inggris tersebut.