Sebagai tanda keputusasaan yang semakin meningkat atas kondisi di Gaza, warga menggelar protes langka terhadap perang pada Kamis.
Membawa spanduk bertuliskan "Selamatkan Gaza, cukup" dan "Gaza sekarat karena pembunuhan, kelaparan, dan penindasan," ratusan orang berunjuk rasa di Kota Gaza dalam pawai yang diselenggarakan beberapa serikat sipil.
"Ini untuk pesan yang jelas. Kata-kata telah habis, dan waktunya telah tiba untuk bertindak menghentikan operasi militer, menghentikan genosida terhadap rakyat kami, dan menghentikan pembantaian yang terjadi setiap hari," kata jurnalis Palestina Tawfik Abu Jarad dalam protes tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 70 orang tewas dalam tembakan Israel di daerah kantong itu dalam 24 jam terakhir. Ini termasuk delapan orang di sebuah rumah di pinggiran kota Sabra di Kota Gaza.
Sebuah pernyataan dari gerakan Fatah Palestina mengatakan, salah satu korban tewas di Sabra adalah seorang pemimpin Fatah dan mantan militan, bersama tujuh anggota keluarganya.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel.
(Erha Aprili Ramadhoni)