Serangan di Rumah Sakit Nasser menewaskan lima jurnalis dari berbagai media internasional, serta setidaknya 15 korban lainnya, termasuk petugas darurat, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Identitas kelima jurnalis korban:
Selama perang di Gaza, Israel telah berulang kali menargetkan jurnalis dan membatasi akses informasi. Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 240 jurnalis Palestina telah tewas akibat serangan Israel di Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi serangan di sekitar RS Nasser, namun pernyataannya minim detail.
Pada Senin malam, kantor PM Benjamin Netanyahu menyatakan Israel “sangat menyesalkan insiden tragis di Rumah Sakit Nasser" serta menegaskan menghargai kerja jurnalis, tenaga medis, dan warga sipil. Israel berjanji melakukan “penyelidikan menyeluruh”.
Namun, pernyataan ini tidak menyinggung dugaan penggunaan taktik double tap yang dianggap disengaja.
Serangan di RS Nasser memicu kecaman keras internasional dan meningkatkan tekanan untuk segera melakukan gencatan senjata.
Sekjen PBB António Guterres menyebut serangan itu sebagia "pembunuhan mengerikan", menegaskan hal itu menunjukkan betapa besar risiko yang dihadapi tenaga medis dan jurnalis, serta menuntut adanya investigasi cepat dan independen.