“Kementerian Luar Negeri akan terus memberikan semua dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh otoritas Indonesia dalam masalah ini dan menegaskan bahwa kejahatan ini akan diselidiki secara menyeluruh,” tulis kementerian sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan telah melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Peru, Elmer Schialer, untuk mendorong penyelidikan yang ketat atas penembakan tersebut.
“Kami percaya Peru akan memastikan perlindungan terbaik bagi staf kedutaan, keluarga, dan warga negara kami di (Peru),” tulis Sugiono di media sosial.
Kepala kepolisian nasional Peru, Victor Guivar, berspekulasi di TV Peru bahwa serangan itu bisa jadi merupakan pembunuhan berencana untuk membalas dendam.
"Berdasarkan ciri-ciri fisik yang kami lihat di kamera pengawas, mereka kemungkinan warga negara asing," kata Guivar.
Namun, sejumlah pejabat Indonesia mengatakan kepada media Peru bahwa mereka meragukan penilaian tersebut, dan menjelaskan bahwa Purba tidak menerima ancaman menjelang penembakan.
Zetro diketahui baru lima bulan tiba di Peru dan tinggal di apartemen yang terletak dekat Taman Ramón Castilla bersama istri dan tiga anaknya yang masih kecil. Ia bersepeda sebagai bagian dari aktivitas rutin karena lokasi kediamannya yang dekat dengan misi diplomatik Indonesia di mana dia bertugas.