Komarudin menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan parah tersebut. Pengendara dialihkan ke GT Kuningan, serta dibuka sodetan tambahan di GT Semanggi 2.
“Saat ini, sedang kami arahkan agar masyarakat bisa juga gunakan GT Kuningan. GT Semanggi 2 kami buat sodetan, jadi selain satu gardu bisa juga lewat sodetan,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) kembali melanjutkan pekerjaan perbaikan fasilitas gerbang tol di Ruas Tol Cawang–Tomang–Pluit (Ruas Tol Dalam Kota), sebagai bagian dari pemulihan pasca kerusuhan.
Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati, mengatakan sebelumnya telah dilakukan pembatasan transaksi untuk kendaraan non-Golongan I dan bus di sejumlah gerbang tol. Pada tahap kali ini, JMT akan melakukan percepatan perbaikan pada beberapa gerbang tol terdampak, sehingga akan dilakukan penutupan secara bergantian dengan jadwal sebagai berikut
- GT Slipi 1, GT Slipi 2, dan GT Pejompongan, ditutup mulai 24 September 2025 pukul 00.00 WIB s.d. 25 September 2025 pukul 24.00 WIB;
- GT Semanggi 1 dan GT Kuningan 1, ditutup mulai 24 September 2025 pukul 00.00 WIB s.d. 24 September 2035 pukul 24.00 WIB (kemungkinan ada typo pada tahun, mungkin maksudnya 2025);
- GT Semanggi 2, ditutup mulai 25 September 2025 pukul 00.00 WIB s.d. 25 September 2025 pukul 24.00 WIB.
(Arief Setyadi )