Teguh menilai langkah Prabowo mengajak para pemimpin dunia untuk mengakhiri “doktrin Thucydides”, merupakan sebuah keberanian yang layak diapresiasi. Thucydides merupakan sejarawan Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 SM.
Thucydides pernah bilang jika negara kuat dapat melakukan apapun yang mereka inginkan, sementara negara lemah akan menderita di bawah penindasan negara kuat. Doktrin tersebut memiliki pengaruh kuat seolah memberikan pembenaran atas penjajahan.
Prabowo dinilai membuktikan ke dunia jika Indonesia tidak omon-omon dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. “Saya kira setelah Indonesia menyampaikan kesediaan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Palestina, ada baiknya negara-negara Eropa dan sekutu Israel yang telah mengubah pandangan mereka mengenai kemerdekaan Palestina juga ikut mengirimkan pasukan penjaga perdamaian,” pungkas Dosen Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu.
(Arief Setyadi )