Menurutnya, distribusi obat dan vitamin bukan sekadar kegiatan logistik, tetapi menyangkut keselamatan publik. Karena itu, setiap produk yang dikonsumsi masyarakat harus melalui uji, pengawasan, dan sertifikasi ketat agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.
“Tanpa koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM, niat baik bisa berujung pada persoalan serius di lapangan,” tegas Nurhadi.
Diketahui, Kemhan menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin merek Vitarma ke 100 dapur MBG di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Multivitamin tersebut diproduksi oleh Pusat Farmasi Pertahanan, Pabrik Obat Pertahanan Negara, di bawah Kemhan.
Penyaluran ini disebut sebagai bagian dari dukungan Kemhan untuk ketahanan kesehatan masyarakat sekaligus menyuplai kebutuhan prajurit TNI menjelang HUT ke-80 TNI.
Selain itu, Kemhan juga menyerahkan 17,4 juta butir obat kepada Kementerian Koperasi dan UKM, yang akan didistribusikan melalui jaringan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia.