Inovasi “Polriran” dan Teknologi Hijau
Sigit juga memperkenalkan program Polriran — Polisi Peduli Pengangguran Polda Banten — yang mengolah sampah organik seperti daun, buah, dan limbah dapur menjadi eco-enzyme dan kompos.
Selain itu, Polri membudidayakan kelinci di Bangka Belitung, di mana kotorannya dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Bersama Universitas Lambung Mangkurat, Polri juga berhasil mengubah lahan basah dengan pH di bawah 5 menjadi lahan produktif, menggunakan batu asal Korea untuk menetralkan keasaman. Dari uji coba di lahan seluas 5 hektar di Kalimantan Selatan, hasil panen mencapai 8 ton per hektar setelah empat kali panen.
Teknologi ramah lingkungan juga diterapkan melalui Solar Water Pump berdaya 5.680 watt dan Watergen, alat yang mampu menghasilkan 100–350 liter air bersih per hari dari kelembapan udara.
“Teknologi ini menjadi solusi bagi wilayah pertanian kering, agar pasokan air tetap terjaga,” ungkap Sigit.
Sebagai pelengkap, Polri telah menyelesaikan pembangunan 18 gudang ketahanan pangan di 12 provinsi, berkapasitas total 18.000 ton. Gudang pertama di Jawa Barat akan diisi 100 ton jagung hasil panen, menyusul provinsi lainnya.
“Seluruh pembangunan gudang pangan ini telah rampung 100%. Ini adalah bentuk dukungan Polri dari hulu hingga hilir untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” pungkas Sigit.
(Awaludin)