Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dinkes Monitor Penyakit Berpotensi Jadi Wabah di Jakarta, Termasuk Covid-19 hingga ISPA

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Kamis, 16 Oktober 2025 |11:37 WIB
Dinkes Monitor Penyakit Berpotensi Jadi Wabah di Jakarta, Termasuk Covid-19 hingga ISPA
Penyakit Berpotensi Jadi Wabah di Jakarta (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap berbagai penyakit yang berpotensi menjadi wabah, termasuk Covid-19 hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki Sistem Kewaspadaan dan Respons Dini (SKDR) untuk memantau potensi penyebaran penyakit di Ibu Kota.

“Kami pada prinsipnya punya SKDR, Sistem Kewaspadaan dan Respons Dini. Melalui sistem itu, kami melakukan monev terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah, termasuk Covid-19, ISPA, dan penyakit lainnya,” ujar Ani kepada wartawan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2025).

Ani menegaskan, kasus ISPA di Jakarta masih dalam kendali dan belum menunjukkan peningkatan signifikan. Menurutnya, lonjakan kasus kecil yang terjadi masih sesuai dengan pola musiman.

“Sejauh ini untuk kasus ISPA masih sesuai polanya. Ketika cuaca seperti sekarang, biasanya kasus memang sedikit naik, tapi tidak signifikan,” jelasnya.

 

Ia menambahkan, seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta siap memberikan pelayanan untuk deteksi dini penyakit, termasuk 292 puskesmas pembantu (pustu) dan 44 puskesmas yang beroperasi di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Intinya, semua faskes di DKI siap. Puskesmas kecamatan pun sudah buka 24 jam, jadi ketika warga merasakan gejala, silakan segera berobat agar bisa dilakukan deteksi dini terhadap penyakit apa pun," tambahnya.

Lebih lanjut, Ani belum dapat membeberkan data terbaru terkait sebaran kasus Covid-19 di Jakarta. Namun, ia memastikan bahwa tingkat keparahan kasus saat ini rendah.

“Covid-19 sekarang sudah masuk fase endemis. Kasus memang masih ada, tapi tingkat keparahannya tidak tinggi. Kebanyakan hanya dirawat jalan,” pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement