Perubahan paradigma ini, lanjutnya, merupakan bagian dari arahan langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, yang mendorong seluruh jajaran kepolisian untuk bertransformasi dari pola pengamanan menjadi pelayanan.
“Bapak Kapolri selalu menekankan pentingnya perubahan pola pikir anggota, dari pengamanan menjadi pelayanan, karena kami menyadari bahwa Polri harus hadir untuk melayani,” tuturnya.
Asep menambahkan, pendekatan baru ini membuktikan bahwa penyampaian aspirasi publik dapat berlangsung damai tanpa gesekan antara aparat dan massa aksi. Masyarakat diberi ruang luas untuk menyampaikan pendapat, sementara kepolisian memastikan kegiatan berjalan sesuai prosedur dan memberikan rasa aman bagi semua pihak.
“Alhamdulillah, hingga kemarin seluruh rangkaian kegiatan peringatan satu tahun pemerintahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden di wilayah hukum Polda Metro Jaya, termasuk puncak aksi pada 20 Oktober, semuanya berjalan kondusif, aman, tertib, dan nyaman,” pungkasnya.
(Awaludin)