Sejak pertama kali mengumumkan 9M730 Burevestnik pada 2018, Putin telah menyatakan bahwa senjata tersebut merupakan respons terhadap langkah Amerika Serikat untuk membangun perisai pertahanan rudal setelah Washington secara sepihak menarik diri dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik 1972 pada 2001, dan memperluas aliansi militer NATO.
Putin mengatakan pada Minggu bahwa ia pernah diberi tahu oleh para ahli Rusia bahwa senjata tersebut kemungkinan besar tidak akan pernah terwujud. Namun kini, katanya, "uji coba krusialnya" telah selesai, demikian dilansir Reuters.
Ia mengatakan kepada Gerasimov bahwa Rusia perlu memahami cara mengklasifikasikan senjata tersebut dan mempersiapkan infrastruktur untuk pengerahan Burevestnik.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rudal tersebut.
Bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang telah menjuluki Rusia sebagai "macan kertas”, Burevestnik mengirim pesan bahwa Rusia tetap menjadi pesaing militer global, terutama dalam hal senjata nuklir, dan bahwa pendekatan Moskow terkait pengendalian senjata nuklir harus ditindaklanjuti.