KUPANG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada seluruh kadernya tentang tantangan politik yang harus dihadapi dengan semangat. Hasto pun mengingatkan kadernya saat Bung Karno diasingkan.
"Konferda ini sangat penting untuk menggelorakan politik dalam watak ideal, yakni politik turun ke bawah, memperkuat akar rumput dan politik yang berpihak kepada yang miskin, terpinggirkan, dan mereka yang diperlakukan tidak adil," kata Hasto, dalam Konferensi Daerah (Konferda) DPD Nusa Tenggara Timur, dikutip, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, meskipun dalam Pemilu 2024 yang lalu PDIP menghadapi tekanan, namun jika dibandingkan dengan perjuangan Bung Karno melawan penjajah, apa yang dihadapi partai masih lebih ringan jika dibandingkan dengan yang dihadapi Bung Karno saat pengasingan di Ende.
Provinsi NTT, khususnya Kota Ende, disebut Hasto sangat istimewa. Di sinilah Bung Karno melakukan kontemplasi ideologis hingga melahirkan Pancasila.
Hasto juga menyoroti bagaimana Bung Karno di Ende mengajarkan pentingnya mendekati rakyat jelata.
''Bahkan mereka yang "tidak dapat menulis," karena rakyat akar rumput di bawah adalah yang tulus dalam perjuangan."Bahwa yang sering takut menghadapi penindasan justru adalah kalangan elit," tuturnya.
Karena itu, lanjut Hasto, Konferda PDIP NTT adalah momentum bagaimana mengkristalisasikan Dedication of Life yang tulus dan ikhlas, sebuah pesan yang juga sering ditekankan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Jangan pernah menjadi penikmat kekuasaan. Kita adalah pengemban tugas. Jangan pernah berpikir kita mau jadi apa, namun lupa pada tanggung jawab membangun Partai. Mari Konferda ini menjadi momentum untuk menguatkan kembali dedikasi bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )