JAKARTA – Sebanyak 14 korban ledakan SMAN 72 Kelapa Gading masih menjalani perawatan di RS Yarsi, Jakarta Pusat. Satu di antaranya diketahui masih dirawat di ruang ICU karena luka bakar sekitar 30 persen dan menjalani tindakan operasi pasca-kejadian.
Ibu dari salah seorang korban bernama Rafka, yang dirawat di RS Yarsi, yaitu Neni, menceritakan kondisi terkini anaknya pasca-ledakan. Dia menjelaskan pendengaran anaknya sempat mengalami gangguan, yaitu berdenging seusai kejadian.
Neni kemudian menceritakan kesaksian dari anaknya yang saat itu berada di masjid sekolah di lokasi kejadian. Menurut cerita anak Neni, saat ledakan terjadi, tengah berlangsung khutbah sebelum Sholat Jumat.
"Posisi mau Sholat Jumat, katanya sih masih khutbah. Dia sempat syok sih, karena nggak tahu kan awalnya apa. Hanya tahu speaker meledak, tabung gas meledak, semua keluar kan tuh yang berdarah-berdarah banyak," ujar Neni menceritakan kesaksian anaknya, Sabtu (8/11/2025).
Korban saat itu mengaku kaget mendengar ledakan dan mengira sumber ledakan berasal dari speaker atau tabung gas LPG. Para korban yang terluka kemudian bergegas lari meninggalkan lokasi.
Neni mengatakan, saat pertama kali bertemu putranya pasca-kejadian, telinga korban tampak sangat merah. Saat itu lah korban merasakan telinganya berdenging.
Akhirnya Neni membawa anaknya ke RS untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Setelah diperiksa, Neni mengaku kondisi anaknya terbilang baik.
"Awalnya saya tanya, nggak apa-apa, ternyata pulang dari rumah sakit berdenging tuh, kata dia. Ya udah saya bawa ke sini biar lebih aman," ujar Neni saat ditemui di RS Yarsi.
Namun, dia mengungkap bahwa korban lain yang juga dirawat di RS Yarsi, beberapa di antaranya mengalami telinga yang tiba-tiba mengeluarkan darah.
(Arief Setyadi )