"Ini menunjukkan tingginya tingkat kerja sama kita," ujar Zhao Mengtao, seorang konselor di Kedutaan Besar Tiongkok di Bangkok.
Kedua negara akan memperkuat kerja sama mereka dalam menangani kejahatan terorganisir seperti perjudian daring dan penipuan siber, tambah Zhao. Menanggapi ekstradisi tersebut, pengacaranya, Sanya Eadjongdee, menyebut proses tersebut "tidak lazim", tetapi ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa Zhao terus membantah melakukan kesalahan apa pun.
Pada saat penangkapannya, Zhao memimpin kerajaan perjudian yang mencakup kompleks kasino, hiburan, dan pariwisata senilai USD15 miliar bernama Shwe Kokko di perbatasan Thailand-Myanmar.
Departemen Keuangan AS pada bulan September menjatuhkan sanksi kepada sembilan perusahaan dan individu yang terkait dengan Shwe Kokko karena hubungan mereka dengan jaringan penipuan dan perdagangan manusia regional.
Wilayah perbatasan antara Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja telah menjadi pusat penipuan daring sejak pandemi Covid-19 dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan miliaran dolar telah diperoleh dari perdagangan manusia terhadap ratusan ribu orang yang dipaksa bekerja di kompleks-kompleks ini.
(Arief Setyadi )