Uji tembak amunisi udara-ke-udara secara langsung adalah langkah berikutnya dalam memvalidasi kelayakan drone ini sebagai pesawat tempur kolaboratif.
Menurut Boeing, MQ-28 Ghost Bat menawarkan kinerja "seperti jet tempur" dengan jangkauan operasional lebih dari 2.000 mil laut (sekitar 3.704 kilometer). Jangkauan yang luar biasa ini menjadikan UAS tersebut sangat berguna bagi angkatan udara yang beroperasi di wilayah perairan yang sangat luas, seperti Samudra Indo-Pasifik.
Boeing mengiklankan Ghost Bat sebagai opsi kekuatan tempur massal yang terjangkau dan dapat mendukung aset nirawak dan berawak lainnya.
“Saya pikir Ghost Bat kami berada pada posisi yang unik di sini, baik dari perspektif udara-ke-udara [maupun] udara-ke-darat, serta semua hal yang telah kita bicarakan, mulai dari muatan peperangan elektronik (EW), radar, dan sebagainya,” tambah eksekutif Boeing tersebut melansir nationalinterest, Jumat (21/11/2025).
Namun, konsep pesawat tempur kolaboratif ini masih baru, dan angkatan udara masih berupaya menentukan bagaimana UAS ini dapat masuk ke dalam armada operasional mereka saat ini dan di masa depan.
“Fakta yang jelas adalah pelanggan masih mencoba menentukan bagaimana mereka akan menggunakan CCA ini, taktik, dan apa yang mereka butuhkan,” kata Parker.