Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ribuan Massa Padati Milad Ke-113 Muhammadiyah di Jakarta

Awaludin , Jurnalis-Minggu, 23 November 2025 |13:44 WIB
Ribuan Massa Padati Milad Ke-113 Muhammadiyah di Jakarta
Milad Ke 113 Muhammadiyah di Jakarta (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA – Perayaan Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta berlangsung meriah dan dipadati massa, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat, Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2025).

Lebih dari dua ribu kursi yang disiapkan panitia telah terisi penuh sejak pukul 06.00 WIB, sementara peserta terus berdatangan hingga memenuhi trotoar di sekitar

Ketua Panitia Milad PWM DKI Jakarta, Bunyamin, mengatakan antusiasme warga Muhammadiyah jauh melampaui perkiraan.

“Jam enam pagi sudah banyak yang datang. Kursi dua ribu yang kami siapkan tidak mencukupi,” ujar Bunyamin.

Ia menjelaskan, sebagian peserta datang berkelompok menggunakan sepeda motor, sepeda, dan angkutan kota. Menurut Bunyamin, lonjakan peserta ini menjadi sinyal kuat bahwa perayaan milad di Jakarta perlu diselenggarakan di tempat yang lebih luas.

“Melihat jumlah yang hadir, GBK bisa menjadi pilihan untuk milad berikutnya,” katanya.

 

Sementara itu, Ketua PWM DKI Jakarta, Akhmad Abubakar, turut menyoroti besarnya antusiasme warga. Ia menjelaskan bahwa lokasi perayaan yang semula direncanakan di Kompleks MPR dipindahkan ke Gedung Dakwah karena pertimbangan teknis, termasuk akses parkir. Namun perubahan tersebut tidak mengurangi minat warga untuk hadir.

“Jumlahnya membludak sampai sulit bergerak di sekitar lokasi,” ujarnya.

Akhmad menyampaikan apresiasi kepada warga dari berbagai cabang dan ranting yang hadir dari seluruh wilayah Jakarta. Ia juga membuka peluang koordinasi dengan PWM di wilayah sekitar untuk mewujudkan rencana penyelenggaraan di Gelora Bung Karno (GBK) tahun depan.

Refleksi Milad

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, yang menjadi pembicara utama, menyampaikan bahwa usia 113 tahun bukan hanya momentum perayaan, tetapi juga pengingat tentang kerja nyata persyarikatan.

“Kita bersyukur karena Muhammadiyah berkembang besar, tetapi jangan sampai merasa cukup,” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu.

 

Mu’ti mencontohkan pertumbuhan organisasi, termasuk hadirnya 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara. PCIM termuda berada di Timor Leste, sementara di Malaysia berdiri Rumah Hamka dan usaha kuliner Wasola (Warung Soto Lamongan) yang dikelola kader setempat.

Di Australia, sekolah Muhammadiyah di Melbourne terus berkembang dan kini tengah merintis pendirian Australia College di New South Wales. Di dalam negeri, program perbaikan sekolah dan perluasan bantuan pendidikan pemerintah juga dirasakan lembaga pendidikan Muhammadiyah. Tahun ini, 16.140 sekolah mendapat perbaikan, termasuk 16 persen sekolah swasta, di mana sebagian merupakan sekolah Muhammadiyah.

Ia juga menyinggung pengakuan WHO terhadap EMT MDMC sebagai bagian dari standar internasional layanan kebencanaan. Menurutnya, berbagai pencapaian ini harus diimbangi dengan kewaspadaan agar organisasi tidak terjebak kenyamanan. 

“Muhammadiyah tidak boleh berhenti berinovasi dan tidak boleh terjebak nostalgia,” tegasnya.

Sebelum menutup tausiyah, Mu’ti mengajak warga Muhammadiyah di DKI Jakarta untuk memperkuat kontribusi persyarikatan bagi bangsa.

“Dengan semangat milad, kita terus berkhidmat bersama pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tutupnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement