Netanyahu mengatakan hanya sedikit orang yang percaya tahap pertama gencatan senjata dapat dicapai, dan tahap kedua sama menantangnya.
“Seperti yang saya sampaikan kepada kanselir, ada tahap ketiga, yaitu deradikalisasi Gaza, sesuatu yang juga diyakini mustahil oleh banyak orang. Namun, hal itu telah dilakukan di Jerman, di Jepang, dan di negara-negara Teluk. Hal itu juga dapat dilakukan di Gaza, tetapi tentu saja Hamas harus dibubarkan,” ujarnya, sebagaimana dilansir AP.
Pengembalian jenazah Gvili, serta pengembalian 15 jenazah warga Palestina oleh Israel sebagai gantinya, akan melengkapi tahap pertama dari 20 poin rencana gencatan senjata Trump.
Hamas mengatakan mereka belum dapat menjangkau semua jenazah karena terkubur di bawah reruntuhan sisa serangan Israel selama dua tahun di Gaza. Israel menuduh para militan mengulur waktu dan mengancam akan melanjutkan operasi militer atau menahan bantuan kemanusiaan jika semua jenazah tidak dikembalikan.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 370 warga Palestina sejak dimulainya gencatan senjata, dan jenazah enam orang yang tewas dalam serangan telah dibawa ke rumah sakit setempat dalam 24 jam terakhir.