JAKARTA – Sebanyak 20 Lembaga dan Badan Otonom (Banom) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap bersama sebagai respons atas dinamika internal yang berkembang setelah pertemuan para sesepuh NU di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Mereka menegaskan pentingnya menjaga soliditas organisasi dan mematuhi ketentuan yang telah menjadi pedoman jam’iyah. Dalam pernyataan tersebut, para pimpinan menyampaikan lima poin sikap kelembagaan.
‘’Tunduk dan taat kepada AD/ART Jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai landasan tertinggi tata kelola dan pengambilan keputusan organisasi,’’ tulis isi dokumen tersebut yang diterima Okezone, Selasa (9/12/2025).
Selanjutnya, mengikuti fatwa masyayikh yang disampaikan dalam Forum Sesepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama di Tebuireng sebagai pedoman moral dan keagamaan dalam menyikapi dinamika internal.
Pimpinan Banom juga memohon kepada masyayikh, syuriyah, tanfidziyah, dan seluruh pihak untuk menjaga keutuhan jam’iyah serta menghindari potensi dualisme. Karenanya, seluruh unsur diminta terus mendorong proses musyawarah yang bermartabat dan menyejukkan,.
‘’Berkomitmen bekerja secara profesional dalam melaksanakan program-program Lembaga dan Banom di bawah struktur PBNU. Mengajak seluruh elemen NU untuk berdoa agar jam’iyah terhindar dari fitnah dan tetap berjalan di atas jalan kemaslahatan,’’ demikian isi dokumen tersebut.