Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KA Tabrak Tronton, Penjaga Pintu KA Tewas

Saladin Ayyubi , Jurnalis-Sabtu, 16 Mei 2009 |08:48 WIB
KA Tabrak Tronton, Penjaga Pintu KA Tewas
ilustrasi
A
A
A

BANYUMAS - Kecelakaan maut terjadi antara Kereta Api Senja Utama dengan sebuah truk tronton di perlintasan pintu kereta api di Kecamatan Sumpyuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (16/5/2009) pukul 04.00 WIB. 

Tabrakan maut ini terjadi akibat kelalaian penjaga pintu kereta api yang tidak menutup palang pintu saat kereta akan melintas.

Akibatnya, Wagiran (38), penjaga pintu KA asal Desa Ketanda, Kecamatan Sumpyuh, tewas di lokasi kejadian. Tubuh Wagiran terhimpit bangunan pos penjagaan pintu kereta api yang ditabrak truk tronton. Proses evakuasi jenazah Wagiran berlangsung lama karena jasad korban tertimpa reruntuhan bangunan pos penjagaan.  

Tangis histeris keluarga Wagiran langsung pecah saat jasad Wagiran berhasil dievakuasi dua jam kemudian.

Badab dan kepala truk terpisah sekira 50 meter akibat kerasnya hantaman kereta api. Namun beruntung, Sukardi, sopir truk dan kernetnya hanya mengalami ruka ringan. Menurut Sukardi yang mengemudikan truk dari arah Cirebon menuju Solo tidak menduga jika ada kereta api yang akan melintas. Hal ini dikarenakan palang pintu kereta api tidak tertutup saat kereta api lewat.

"Truk saya melaju santai saja karena saat melewati perlintasan tidak tertutup pintunya, namun tiba-tiba ada kereta kencang menabrak bagian belakang truk saya," ujar Sukardi.

Sementara itu,  puluhan ton semen yang tercecer di pinggir jalan langsung menjadi rebutan warga sekitar. Warga beramai-ramai membawa karung untuk mengambil semen. Sedangkan truk bernomor polisi G 1786 AD baru bisa dievakuasi dari lokasi kejadian satu jam setelah peritiwa tabrakan maut ini. Peristiwa ini juga menyebabkan arus lalu lintas Banyumas-Yogyakarta sempat tersendat selama satu jam.

Menurut Kapolres Banyumas, AKBP Panca Putra, saat Kereta Api Senja Utama hendak melewati perlintasan kereta api Sumpyuh,  petugas Stasiun Sumpyuh sudah mengontak penjaga pintu perlintasan. Namun penjaga tidak mendengar sinyal dari petugas stasiun.

"Peristiwa ini terjadi karena saat petugas Stasiun Sumpyuh memberikan sinyal kepada petugas palang pintu namun tidak ada jawaban, sehingga petugas tidak menutup palang pintu," ujar AKBP Panca Putra. Diduga kuat tabrakan maut ini murni akibat kelalaian penjaga rel kereta api.  Namun, hingga kini aparat Polres Banyumas masih terus menyelidiki kejadian ini.(lam)

(Lusi Catur Mahgriefie)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement