Kehabisan Villa di Puncak, Bisa Sewa Rumah Warga
BOGOR - Seperti tahun-tahun sebelumnya, tingkat hunian villa dan hotel di Puncak selama perayaan pergantian tahun meningkat drastis. Sejumlah hotel dan villa ternama sudah dipesan sejak jauh-jauh hari.
Seperti dua hotel di Cisarua, Royal Safari Garden dan Bumiartha yang kamar-kamarnya habis di-booking masyarakat yang berlibur di Puncak. Tingginya tingkat hunian ini juga dipengaruhi perayaan Tahun Baru yang berbarengan dengan libur sekolah.
Harga sewa pun melonjak hingga tiga kali lipat. Sulit sekali mencari villa yang disewakan di bawah harga Rp1,5 juta per malam.
Berdasarkan penelusuran okezone, villa-villa standard yang tidak memiliki kolam renang disewakan mulai harga Rp1,5 juta sampai Rp2 juta. Sementara villa besar dengan fasilitas lengkap disewakan paling murah Rp3 juta sampai Rp5 juta per malam. Padahal pada kondisi normal, masyarakat cukup membayar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per malam.
Tak hanya villa peristirahatan yang dimiliki perorangan, wisma-wisma pendidikan dan pelatihan (Diklat) milik perusahan swasta maupun instansi pemerintah pun tak luput dari sasaran pelancong.
Namun jangan bersedih dulu, bagi masyarakat yang tak punya cukup uang atau telat memesan villa, ada alternatif lain. Warga di Puncak biasanya ada yang menyewakan rumah mereka untuk ditempati, tentunya dengan imbalan harga wajar.
Seperti dilakoni Emen, warga Cisarua dengan para tetangganya yang menyewakan rumah-rumah mereka.
“Villa sudah di-booking sejak jauh-jauh, sudah penuh semua. Kalau ada, itu pun jauh daerah Cibodas ke atas sana. Itu pun harganya mahal antara Rp3 juta sampai Rp5 juta dengan fasilitas tanpa kolam renang. Kami hanya menyewakan pondokan saja,” ujar Emen ditemui di warung pinggiran jalan dekat Pasar Cisarua, Jumat (31/12/2010).
Dia menambahkan, rumah warga disewakan antara Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta, tergantung besar dan fasilitas. Rumah-rumah itu biasanya diminati pelancong yang hanya mencari tempat beristirahat sementara.
“Cukup Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta sudah bisa, tergantung rumahnya saja,” sebutnya.
(Anton Suhartono)
