JAKARTA - Meskipun banyak tudingan miring seputar langkah Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia Bersatu Jilid II, Dipo Alam terkait laporan beberapa kementerian yang melakukan dugaan korupsi, namun sesepuh Polri Komjen (Purn) Noegroho Djajusman beranggapan bahwa langkah tersebut adalah contoh yang baik, ditunjukkan pejabat negara.
"Saya menyampaikan aspresiasi. Karena caranya sesuai dengan prosedur hukum. Jadi tidak menimbulkan polemik di masyarakat," kata Noegroho dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Jumat (30/11/2012).
Lebih lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini menuturkan sikap Dipo Alam guna membuktikan apakah ada dugaan korupsi atau tidak. "Tujuannya bagus, yaitu memastikan dan membuktikan ke KPK," terangnya.
Sebelumnya, Dipo Alam melaporkan dugaan kongkalikong yang dilakukan DPR dangan beberapa kementerian terkait mark up anggaran ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kata Dipo, apa yang sudah dilaporkan kemarin ke masyarakat, bukan merupakan tudingan semata. Tapi itu suara dari laporan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari kementerian yang sudah diterima dan dipelajari pihaknya
Sekedar diketahui langkah Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai kabinet pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono mulai retak. Pasalnya, langkah Dipo Alam yang melaporkan beberapa menteri ke KPK dilakukan justru tanpa koordinasi dengan Presiden SBY.
Hal tersebut kemudian dibantah Pihak Istana Kepresidenan. Melalui Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat, Heru Lelono. Heru mengatakan bisa jadi laporan Dipo tersebut membuat menteri yang dituduh menjadi tak nyaman. Padahal, menteri diangkat langsung oleh Presiden. Heru mengatakan jika ada menteri yang tak nyaman bisa melaporkan langsung ke Presiden.
"Setiap menteri ya mungkin saja merasa tidak nyaman dengan keadaan ini bisa langsung pula menyampaikan kepada Presiden," kata Heru.
(K. Yudha Wirakusuma)